Sejak Mei sampai Agustus 2009 penjualan motor jenis sport meningkat. Ini artinya, meskipun tidak besar, motor sport masih punya pasar sendiri.
PEKAN ini dunia otomotif nasional khusus roda dua diramaikan dengan peluncuran motor sport anyar asal India. PT Bajaj Auto Motor (BAI) pabrikan pemegang merek motor sport Pulsar DTS-i dan XCD meluncurkan kembali motor andalan mereka Pulsar 180.
Selain Bajaj, rumor peluncuran motor sport dari pabrikan Yamaha juga santer terdengar. Ada yang bilang akhir tahun ini, atau paling lambat awal tahun depan, motor sport baru Yamaha ini bakal diluncurkan.
Ini menarik, karena ternyata para pelaku industri otomotif roda dua masih pede meluncurkan motor-motor sport baru, di balik rendahnya daya serap motor sport di pasaran. Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI), konsumen motor sport memiliki pangsa pasar rata-rata per tahun sekitar 10% dari total produk motor di pasaran Indonesia.
Lalu apa sih yang membuat pabrikan tersebut masih tetap optimistis bermain di pangsa motor sport? Menurut M Cahyono Widyastono Anwar, Marketing Manager PT BAI, pasar motor sport cukup unik. Di pasar ini konsumen tidak memilih suatu produk berdasarkan brand seperti halnya konsumen motor bebek di Indonesia, tetapi berdasarkan spesifikasi dan kualitas produk.
Alasan Cahyono juga dikuatkan kembali dengan data penjualan dari AISI. Dari tabel penjualan terungkap, sejak Mei hingga Agustus, penjualan motor sport mengalami peningkatan sebesar 26,3%. Bila pada Mei angka penjualan baru sekitar 32.946 unit, sejak paruh kedua 2009, setiap bulan trennya terus meningkat secara signifikan.
Bahkan pada Agustus, penjualan motor sport mencapai puncak dengan menyentuh level 44.706 unit. Total pada periode Januari-Agustus, penjualan motor besar ini mencapai 320.650 unit.
Tawarkan cita rasa baru
Jika dilihat persaingannya, Yamaha belum terkejar di segmen ini. Sepanjang 2009, merek ini memimpin penjualan bulanan motor sport. Pada Januari-Agustus, Yamaha dengan V-Ixion 150 cc dan Scorpio 225 cc-nya mencatat penjualan motor sport sebanyak 140.899 unit, disusul Honda 130.110 unit, Kawasaki 30.819 unit, dan Suzuki 18.731 unit.
GM Marketing dan Promotion PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) Bambang Asmarabudi mengatakan Yamaha masih sangat mengandalkan penjualan V-Ixion di segmen motor sport. “Penjualan V-Ixion di Agustus tinggi karena kami berupaya memenuhi inden permintaan yang antre sejak 2-3 bulan lalu sebanyak 2.000 unit. Tapi sekarang line up-nya telah kembali normal. Kalaupun masih ada inden V-Ixion paling lambat dalam jangka waktu seminggu sudah bisa dipenuhi,” tuturnya.
Sementara itu, Manajer Pemasaran dan Riset Pengembangan Produk PT Kawasaki Motor Indonesia (Kawasaki) Freddyanto Basuki mengungkapkan, model atau tampilan dari motor sport menjadi daya pikat konsumen untuk membeli suatu motor. “Melihat kondisi sekarang kami menargetkan untuk Ninja 250 akan mampu meraih 9 hingga 10 ribu unit tahun ini.”.
Penjualan sepeda motor Kawasaki pada Agustus 2009 naik tipis 3,1% menjadi 6.611 unit. Sumbangan model sport mencapai 85% lebih, yakni 5.476 unit. Agustus memang menjadi puncak penjualan motor nasional.
Peluncuran motor sport baru memang selalu menawarkan cita rasa baru bagi peminat motor sport. Namun tentu, cita rasa saja tidak cukup.
Ketika memutuskan membeli, konsumen tentu ingin mendapatkan sesuatu yang lebih dari sekadar desain atau teknologi motor sport yang canggih. Ini cuma bisa diberikan jika pabrikan betul-betul memikirkan bagaimana membangun jaringan yang baik dan layanan purnajual yang bagus. Itulah cita rasa motor yang sesungguhnya.
Dari Facelift ke Up Grade.
ISTILAH up grade suatu sepeda motor, mungkin jarang terdengar, tapi kini banyak pabrikan sepeda motor nasional menggunakan istilah itu untuk memperkenalkan motor versi terbarunya, termasuk motor jenis sport. Motor itu biasanya tidak sepenuhnya baru, melainkan motor lama dengan peningkatan performa plus perubahan tampilan.
Ini berbeda dengan strategi pabrikan beberapa waktu silam yang sering ‘mengecoh’ wartawan saat peluncuran motor baru. Suatu motor dikatakan mengalami perubahan dan dilakukan prosesi peluncuran besar-besaran. Namun, setelah tirai tersingkap perubahan pada motor tersebut tidaklah terlalu mengejutkan. Sering terlihat perubahan hanya pada sisi tampilan stiker atau stripping dan sedikit penambahan warna.
Facelift dan minor change adalah istilah yang lazim digadang-gadang untuk menampilkan suatu motor baru tersebut. Ini sering juga dilakukan oleh pabrikan otomotif roda empat.
Pasar motor Indonesia dan Eropa memang sangat jauh berbeda. Di Eropa, peluncuran versi terbaru dari motor-motornya biasa memberikan suatu bentuk perubahan yang lebih meningkat (up grade). Seperti perubahan dalam sektor mesin yang biasanya mengalami peningkatan daya pacu. Itu yang kini mulai dilakukan di Indonesia, seperti yang dilakukan Bajaj dengan Pulsar 180 barunya.
Artinya, kini di Indonesia stigma motor sport perlahan tapi pasti menunjukkan perubahan. Dengan adanya strategi up grade, masyarakat tidak lagi melihat perubahan tampilan saja, peningkatan fitur dan performa motor baru menjadi salah satu pertimbangan penting memilih motor sport.
Penjualan Motor Sport Januari-Agustus 2009
(yang tercatat di AISI): ———————–
Yamaha (V-ixion dan Scorpio Z) : 140.899 unit (43,9%) Honda (Tiger dan Megapro) : 130.110 unit (40,5%) Kawasaki (Ninja Series) : 30.819 unit (9,6%) Suzuki (Thunder) : 18.731 unit (6%) —————————————
Total : 320.650 unit atau 8,6% dari total pasar sepeda motor nasional Ket: Pasar motor sport keluaran pabrikan Bajaj (Pulsar) dan TVS (Apache) tidak tercatat di AISI karena mereka bukan anggota Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI).
—————
sumber: AISI