BAGI pengendara sepeda motor jenis skuter bertransmisi otomatik (skutik), mungkin sudah tidak asing lagi dengan salah satu komponen pengerak skutik yakni, belt. Komponen yang terletak di dalam sistem transmisi CVT (continuous variable transmission) ini, ternyata memiliki peran vital dalam kinerja mesin dan perlu dicermati.
Sebagai penerus gerak mesin ke roda belakang, belt pun dihantui ancaman keausan yang cepat atau lambat pasti terjadi. Jika itu terjadi, dampaknya beragam, mulai dari akselerasi merosot hingga konsumsi bahan bakar jadi boros.
Agar skutik berakselerasi dengan baik dan irit bahan bakar, perawatan belt secara berkala harus dilakukan. Karena memilih belt dengan dimensi yang berbeda justru akan melemahkan tujuan mendapatkan akselerasi yang baik.
Menurut Wiharman Roswiem, Automotive Area Sales Manager Indonesia untuk merek belt Gates mengatakan agar waktu penggantian belt disesuaikan dengan waktu ganti dari belt orisinilnya.
“Meskipun belt terlihat dalam kondisi baik, sangat sulit untuk mengetahui apakah belt masih bekerja dengan baik,” katanya beberapa waktu yang lalu.
Ada baiknya, pemilik skutik melihat kembali buku pedoman perawatan yang biasa disertakan ketika membeli motor jenis ini. Di dalam buku yang disertakan dalam tiap produk skutik, biasanya ada anjuran untuk melakukan servis bagian CVT ini pada periode tertentu.
Untuk skutik merek Honda misalnya, komponen ini dianjurkan untuk diganti setiap 24 ribu km. Sementara untuk semua matik Yamaha, sarannya tiap 25 ribu km. Itu wajib dilakukan walaupun secara visual, belt masih nampak bagus.
Jika lalai dalam melakukan penggantian pada komponen berbahan karet ini, bahaya bisa mengancam sang pengendaranya. Salah satu efek yang sering terjadi adalah melemahnya daya cengkram belt terhadap puli, sehingga menimbulkan slip saat berkendara.
Berkurangnya kinerja pada belt juga bisa menimbulkan konsumsi bahan bakar berlebih pada skutik. Ketua klub Yamaha Mio Club Depok Asep Hidayat mengatakan bahwa penggunaan belt skutik yang baik akan mempengaruhi konsumsi bahan bakar mereka menjadi lebih irit 10%. Selain itu, akselerasi skutik menjadi lebih halus dan lebih baik dengan getaran yang makin minim.
Penting juga mendapatkan belt pengganti yang cocok yang memberikan kemampuan sama dengan belt asli dari pabrikan skutik berasal. Perihal itu, salah satu produsen belt terkemuka di dunia dan bisa jadi rekomendasi adalah, Gates Powerlink. Belt skutik ini merupakan produk untuk pasar aftermarket dengan spesifikasi yang sesuai dengan belt bawaan skuter yang ada di Indonesia.
Untuk itu perlu memilih belt yang memiliki karakteristik yang tahan terhadap panas, tidak mudah getas, tahan terhadap oli dan tidak berisik saat motor berjalan.
Belt Gates Powerlink mengklaim kinerja maksimal bisa diberikan pada sistem transmisi CVT skutik berkapasitas 50cc hingga 150 cc. Karakter produk seperti akselerasi cepat dan nyaman dan pengaturan kecepatan secara maksimal pun ditawarkan dapat terjadi. Kendati demikian, semua pilihan komponen ini kembali lagi pada si pengendara skutik tersebut.
Terpenting juga adalah penggunaan belt sesuai spesifikasi untuk diaplikasikan di berbagai model skutik yang ada di Indonesia seperti, Yamaha Mio, Xeon, Honda Vario, Beat, Scoopy, atau Suzuki Spin, Skydrive maupun Skywave.