Archive for the ‘Suzuki’ Category

Modifikasi Suzuki Satria

Posted: Januari 27, 2010 in Suzuki

Kuda Besi Berbaju Zirah

Posted: Januari 17, 2010 in Suzuki

SAAT suatu sepeda motor ingin tampil beda dari lainnya, banyak cara yang dilakukan sang pemilik. Modifikasi sektor mesin hingga penambahan aksesori motor tentu lazim dilakukan. Namun, tak jarang hal itu masih dirasa kurang.

Butuh suatu media yang menegaskan karakter sang pengendaranya. Seni lukis pada media airbrush pun jadi alternatif terbaik. Tidak hanya pada kendaraan roda empat, kini roda dua pun semakin banyak mengadopsi seni melukis pada bodi kendaraan ini.

Layaknya sebuah tato pada tubuh manusia, lukisan atau grafis menarik goresan airbrush mampu mewakili identitas atau karakter motor tersebut. Tidak hanya itu, goresan tinta airbrush juga mampu menjelma menjadi bentuk karya seni yang memikat pada sosok kuda besi.

Ini yang membuat Ardi, warga Bekasi, tidak segan menelurkan daya imajinasinya melalui teknik airbrush pada motornya, Suzuki Satria FU produksi 2004. Lihat saja gambar tokoh ksatria dari kerajaan fiksi masa silam yang melekat pada keseluruhan bodi motor. Jelmaan sosok ksatria diselaraskan dengan varian motor lansiran Suzuki tersebut.

Dominasi warna hijau diselipkan dengan alur cerita tentang konspirasi dunia kerajaan seperti, perebutan kekuasaan, pengkhianatan, peperangan hingga lakon percintaan. Lukisan tokoh prajurit, patih, raja hingga putri jelita mewarnai kisah tersebut.

Untuk menunjukkan kesan seram serta perang yang berlarut-larut, Ardi menggambarkan banyaknya prajurit yang tewas serta tengkorak berserakan di beberapa bagian bodi. Sisanya, Ardi menggambarkan realis dunia masa lalu berupa corak hijau dengan ulir-ulir akar pohon di sekujur badan kuda besi bernopol B 6152 KCW itu.

Tidak ayal lagi motor yang sudah berumur itu bisa tampil lebih segar dan semarak. Karya Ardi banyak membuat orang terkagum-kagum karena terlihat sangat detail dan rapi.

Proses tersebut dikerjakan Ardi menggunakan cat Spies Hecker dengan rentang waktu pengerjaan selama lima bulan. Biaya yang dirogoh dari koceknya tidak lebih dari Rp5 juta. “Semua masih standar, cuma airbrush di bodi serta tambahan aksesori berupa stabilizer shock di depan,” jelas Ardi.

Ardi mengaku cukup bangga dengan tampilan baju zirah kuda besinya, ia cukup senang dengan lukisan airbrush karya pribadinya yang membuat orang terkagum-kagum. Sebagai penghormatan, Suzuki Satria F150 ini pun diikutsertakan Ardi di berbagai kontes modifikasi di Jabodetabek.

Spesifikasi modifikasi ============ Suzuki Satria F 150 Mesin kelistrikan : Standar Rangka sasis : Standar Kaki-kaki : Standar Aksesori : Stabilizer shock (depan) Cat : Spies Hecker Pengerjaan : 5 bulan Biaya : Rp5 juta

Tren Skuter Retro Kembali

Posted: Januari 17, 2010 in Honda, Suzuki, Yamaha

BODI kembung dengan suara khas mengema saat berkendara, membuat satu jenis sepeda motor ini sudah banyak dikenal masyarakat Indonesia. Satu nama yang hingga kini masih dikenal yaitu Vespa. Dahulu alat transportasi ini banyak digemar, baik dari kelas ekonomi rendah sampai dengan kelas atas, berbagai lapisan usia dan gender.
Pada era 60-an, Vespa mulai marak dan menjadi salah satu ikon gaya hidup anak muda. Sepeda motor jenis skuter yang dikeluarkan pabrik Piaggio milik Enrico Piaggio, pengusaha muda berdarah Italia ini pun kini menjelma sebagai produk legenda dunia otomotif.


Di kalangan anak muda, saat ini di sejumlah kota, tengah mewabah motor berukuran yang kecil dan ringan ini. Namun kelangkaan dan mahalnya skuter ini, membuat sebagian anak muda memodifikasi skuter anyar mereka dengan konsep retro.
Kegilaan terhadap bentuk skuter ini juga tidak terjadi di Indonesia, di negara-negara seperti Jepang, Australia dan Eropa juga mengalami hal yang sama. Untuk itu banyak pabrikan sepeda motor kembali merilis produk sepeda motor mereka dengan bergaya retro.
Sebagai pabrikan pionir Piaggio tentu memiliki sederet jajaran skuter baru dengan desain menawan, tentu masih mengandalkan nama besar Vespa. Seperti Sebut saja Vespa ET4, Liberty, Gilera, atau X9 yang bentuknya sangat fresh dan mengusung teknologi mesin empat langkah bertransmisi otomatis.
Pabrikan Jepang juga tidak mau kalah, melalui Yamaha Fino, Honda Scoopy, dan Suzuki Jelato. Untuk Honda Scoopy, di negeri asalnya, Jepang dilabeli Crea Scoopy yang telah lahir sejak era 1960-an. Kemudian dirilis kembali di Amerika Serikat pada 2002 dengan nama Metropolitan. Di negara bagian Kanada diberi nama Jazz, di Australia dan Thailand disebut Scoopy.
Honda Scoopy yang beredar di Thailand telah mengadopsi teknologi injeksi PGMFi dan memiliki basis mesin serta sasis yang mirip dengan Honda BeAT di Indonesia. Sementara Yamaha Fino sendiri memiliki basis sama dengan Yamaha Mio yang beredar di Indonesia. Pendeknya, desain retro layaknya vespa tapi mengandalkan mesin modern.
Kemudian Suzuki hadir dengan Suzuki Jelato yang sebelumnya dipajang di Bangkok Motorshow 2009 lalu sebagai skutik concept. Suzuki Jelato ini memiliki spek mesin yang tak jauh beda dengan Suzuki Spin, Skywave ataupun Skydrive, bedanya Jelato sudah mengadopsi teknologi DCP-fi fuel injection.

*ATPM Tunggu Pasar*

Lalu bagaimana dengan Indonesia? Agaknya skutik berdesain retro ini hanya sebatas bisa dinikmati dengan jalan modifikasi dan melalui impotir umum. Tentu harga skutik ini menjadi lebih mahal, seperti yang terlihat pada skuter-skuter lansiran Piaggio.
Dahulu salah satu merek andalan Piaggio, Vespa sangat dengan mudah masyarakat untuk dapat memilikinya. Kini, dengan kisaran harga di atas Rp30 jutaan dan sedikitnya bengkel resmi membuat hanya segelintir orang yang mampu memiliki skuter tersebut.
Lain halnya dengan Piaggio, pabrikan asal Jepang seperti Honda dan Yamaha nampaknya masih enggan memasuki segmen ini. Banyak alasan yang dilontarkan para jajaran manajemennya. Dyonisius Beti, Vice Presiden Director, PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) mengaku pasar untuk segmen ini masih kecil, jadi masih harus menunggu permintaan pasar.
“Berbicara desain, nampaknya konsumen Indonesia masih menyukai desain yang futuristik bukan retro. Hanya kalangan tertentu yang menyukai, itu pun kecil,” ungkapnya beberapa waktu lalu.
Begitu pun dengan PT Astra Honda Motor (AHM). Menurut Sigit Kumala, General Manager Marketing AHM, “Sepertinya untuk saat ini belum bisa, selera masyarakat secara umum belum ke arah sana. Tapi kita akan pantau terus, jika responnya bagus kalau perlu kita akan luncurkan.”


Sedangkan Suzuki Indonesia tersiar rumor akan meluncurkan produk-produk baru termasuk Suzuki Jelato. Namun sayang hingga kini belum ada pernyataan resmi dari pihak Suzuki. Walaupun tidak berbentuk futuristik seperti kebanyakan sepeda motor saat ini, skuter retro tampaknya menempatkan diri pada kelasnya tersendiri.
Kisah kendaraan berteknologi sederhana dan memiliki tampilan menarik bagi sebagian masyarakat ini telah melegenda. Tidak jauh berbeda halnya dengan sang legenda Harley Davidson, kehadiran skuter di belahan dunia mana pun cukup menebus rasa nostalgia.